Si Kancil Mencuri Timun

Si Kancil Suka Mentimun

Seekor Kancil bersama anaknya sedang merenungi nasib yang lagi kurang beruntung. Sudah tiga hari mereka tidak punya makanan.
Mereka mendiskusikan dan mencari solusi bagaimana agar hari ini bisa makan. Si anak mengusulkan untuk berusaha bekerja agar bisa mendapatkan makanan. Si ayah memberikan solusi cepat dengan cara mencuri timun di kebun pak tani. Setelah diadakan diskusi panjang akhirnya dicapai kesepakatan untuk mencuri timun pak tani. Si anak mendapat tugas mengawasi sekitarnya, si ayah bertugas memetik timun.

Sampai di kebun mereka melakukan tugas masing-masing. Sebelum si ayah memetik dia meminta pada anaknya, "Nak, tolong lihat ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri, apakah ada orang yang melihat kita." Setelah melihat ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri, anaknya memberi tahu pada ayahnya, "Ayah, di sekeliling kita sudah tidak ada siapa-siapa, hanya kita berdua."

Ayahnya dengan perasaan gembira mengulurkan tangannya untuk memetik timun pak tani. Baru akan menyentuh timun, anaknya berkata, "Ayah sebelum mencuri kita kan belum melihat ke atas."

Lalu dengan perasaan malu ayahnya berterima kasih kepada anaknya yang sudah mengingatkan akan perbuatan yang dilakukan ternyata selalu ada yang melihatnya, Sang Maha Tahu selalu mengawasi semua perbuatan kita. Akhirnya dia sadar dan berkata, "Pendapatmu memang benar, untuk mendapatkan sesuatu kita harus bekerja keras."

Salam Senyum, buku Senyum ya, tersenyum; Arsiawan Adi
Selalu ada mengetahui, apapun yang kita lalukan.
Berdoalah, bersyukurlah pada Tuhan sebelum kita menikmati makanan, anugerah-Nya.